Nama Indonesia : Elangalap Besra
Nama Ilmiah : Accipiter virgatus (Temmink, 1822)
English : Besra
Karakteristik
Berukuran kecil 24 – 36 cm, rentang sayap 42 – 65 cm dengan berat badan jantan 92 – 142 gram dan betina 111 – 193 gram.
Mirip dengan Elangalap Jambul (Accipiter trivirgatus) tetapi tetapi relatif lebih kecil dan tanpa jambul. Sayap pendek dan lebar seperti elang alap jambul. Ekor yang panjang sehingga sayap terlihat pendek.
Jantan dewasa tubuh bagian atas abu – abu gelap dengan ekor bergaris tebal, tubuh bagian bawah putih dengan garis melintang coklat dan sisi tubuh merah karat, tenggorokan putih dengan setrip hitam di tengah, setrip kumis. Pipi terdapat bercak merah karat tipis.
Betina dan Remaja: Sisi tubuh kurang merah dan garis- garis kurang jelas, tubuh bawah coklat kemerahan, punggung coklat, ekor coklat dan garis gelap. pada individu remaja bagian dada terdapat coretan tebal. Iris kuning dan paruh hitam dengan sera abu – abu. Kaki dan tungkai kuning.
Penyebaran
- Di Dunia Tersebar dari India, Cina Selatan, Asia Tenggala, Filipina dan Sunda Besa.
- Di Indonesia merupakan Penetap di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Tersebar luas di hutan – hutan perbukitan, pegunungan dengan ketinggian mulai dari 300 – 1200 m dpl.
Suara
Terdapat perbedaan antara individu remaja dan dewasa. Remaja atau anakan pada saat lapar “ syiuw – syiuw – syiuw” berulang – ulang. Individu dewasa pada masa berbiak “kwii – kikiki”.
Habitat
Hutan – hutan pegunungan dengan sedikit bukaan jalur, sungai, kebun ataupun daerah terbuka. Kadang juga ditemukan di perkebunan dan hutan – hutan skunder dan hutan rawa gambut.
Berbiak
Terjadi persamaan musim berbiak jenis ini untuk sumatera dan Jawa yaitu pada bulan Maret – juni. Ukuran sarang kecil yang terdiri dari ranting – ranting dan dedaunan hijau. Terkadang menggunakan bekas sarang gagak, merati atau sarang bajing. Biasanya posisi sarang berada pada ketinggian 10 – 25 meter dari permukaan tanah. Jumlah telur rata – rata 2 – 5 butir telur.
Makanan
Makanan utamanaya adalah burung – burung kecil, mamalia kecil, kadal dan serangga.
Kebiasaan dan Status Migrasi
Bertengger pada pohon dengan type hutan terbuka untuk memudahkan berburu mangsanya. Beberapa peneliti di Asia meyakinin anak jenis dari jenis ini melakukan migrasi. Namun tidak lengkap, kurang dari 90 % jenis yang berbiak di Asia Timur.
Status Keterancaman dan perlindungan
Tidak banyak diketahui mengenai jumlah populasi dari jenis ini. Semakin menyempitnya hutan di Jawa di Bali menjadi ancaman serius terhadap jenis ini.
Dilindungi Undang – undang No. 5 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No. 7 & 8 Tahun 1999. Least Concern (IUCN 2011)Appendix II CITES.